Tanalili ---- Melihat Indonesia, jangan alihkan pandangan ke Luwu Utara. Sebuah kabupaten dengan beragam warna, beraneka suku, agama dan budaya. Itulah kemudian kenapa Luwu Utara disebut Indonesia mini. Melihat Luwu Utara, jangan juga abaikan pandangan kita ke Tanalili. Sebuah kecamatan termuda (sebelum terbentuknya tiga kecamatan baru) di Luwu Utara yang pastinya ada potensi sumberdaya alam yang begitu melimpah, mengingat daerah ini kaya akan rumput laut dan mangrove, yang mempertegas bahwa Tanalili memiliki pelabuhan yang indah yang kaya akan wisata bahari, seperti yang ada di Pelabuhan Munte.

Itu dulu! Di mana Munte ibarat gadis cantik, banyak dikunjungi, dilihat, dan dinikmati keindahannya. Beberapa tahun belakangan, Munte seperti kehilangan keindahan. Yang ada, beragam konflik horizontal tercipta dan menjadi perbincangan serta bahasan diskusi di warung-warung kopi. Tapi, pandangan negatif itu kini berubah 180 derajat menjadi energi positif. Munte menularkan energi positif untuk Indonesia tatkala di tempat ini beragam kegiatan dilaksanakan Polres Lutra bekerjasama dengan JOIN Lutra, Pemda Lutra, dan segenap elemen masyarakat Tanalili, khususnya warga Munte. 

Pada momentum Hari Pahlawan, beragam kegiatan dilaksanakan. Ada Upacara Bendera, HUT Brimob, Deklarasi Damai Pilpres/Pileg, serta Lomba Bala-bala atau Lomba Perahu Mesin Tempel yang dilaksanakan mulai 10 – 12 November 2018. Acara terakhir ini menjadi magnet. Selain dinilai unik, panitia juga menghadirkan artis ibukota, Hera KDI. Maka semakin lengkaplah kemeriahan kegiatan memperingati Hari Pahlawan di Munte. Rangkaian kegiatan ini dibuka secara resmi Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Sabtu (10/11), di Pelabuhan Munte. Kapolres Lutra AKBP. Boy FS Samola, Ketua DPRD Machfud Yunus, Pabung Sengke, Ketua Bhayangkari Hana Boy, Camat Tanalili Hakim Bukara dan Kepala Perangkat Daerah, hadir.

Bupati Indah Putri Indriani dalam sambutannya usai melepas peserta Lomba Bala-bala mengapresiasi seluruh pihak yang turut mengambil peran dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan tersebut. “Kita berharap, seluruh rangkaian kegiatan ini, hingga selesainya pada 12 November mendatang, dapat berlangsung dengan aman, damai dan lancar,” harap Indah Putri Indriani. Orang nomor satu di Luwu Utara ini menilai, kegiatan yang dilaksanakan di Pelabuhan Munte adalah kegiatan yang positif. Apalagi, katanya, bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan. “Momentum Hari Pahlawan yang kita peringati ini, bisa semakin memperkuat persatuan dan kesatuan kita sesama anak bangsa,” harapnya lagi.  

Sementara itu, Plt. Camat Tanalili, Abdul Hakim Bukara, mengatakan bahwa acara peringatan Hari Pahlawan di Pelabuhan Munte adalah kegiatan dari Munte untuk Indonesia. Hakim Bukara berharap, kegiatan ini bisa menjadi pemicu dan pemacu semakin kondusifnya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Munte dan sekitarnya. “Di sini ada laut, ikan, rumput laut, pantai, mangrove dan pelabuhan. Ini artinya bahwa ada potensi sumberdaya alam dan potensi wisata bahari,” ungkap Hakim. Potensi ini, kata Hakim, dapat berbuah ekonomi pesisir yang bisa memberi kehidupan, bahkan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Dahulu Munte ramai dikunjungi karena potensinya itu. Akhir-akhir ini Munte ramai dibicarakan karena langgam konflik, tapi itu kemarin. Kini, pandangan kita bersatu menatap ke depan bahwa prasyarat untuk maju adalah stabilitas kamtibmas harus tercipta. Itulah sebabnya kita berkumpul di sini. Ada anak muda dari desa tetangga melangkah tanpa rasa takut. Ada pimpinan daerah, wakil rakyat, polisi, dan tentara. Semua hadir mendukung dan memastikan bahwa kita ingin berubah. Kita ingin damai, karena kita semua bersaudara. Terima kasih, pahlawan,” tandas Abdul Hakim Bukara yang juga Staf Ahli Bupati ini. (LH/HMS)