Luwu Utara, -- Terkait surat Kementerian Perhubungan RI tentang Pemanfaatan Dermaga di Desa Munte Kecamatan Tanalili, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara segera mengambil langkah awal.

Langkah awal tersebut berupa desain yang akan ditawarkan ke Pemerintah Provinsi untuk segera diintervensi.

"Ruas Patila-Munte ini sepanjang 10 KM, 4,5 KM sudah dilebarkan, 2,5 KM lebarnya 5,5 m sesuai standar jalan kabupaten sisanya lebarnya 3,5 m. Adapun indeks pembangunan jalan jika diaspal memakan anggaran Rp. 1,6 M/km sedang jika dibeton Rp.3,5 M/km. Tentu ini bukan anggaran yang kecil, untuk itu tiap tahun kita selalu menangani ruas ini secara bertahap," terang Kadis PUPR, Suaib Mansyur saat program Mata Pintar Menjawab "Masyarakat Bertanya Pemerintah Menjawab" di Desa Munte, Sabtu (18/5) malam.

Dijelaskan Suaib jika ruas Patila-Munte ini sudah menjadi prioritas.

"Apakah akan dibeton atau fungsional dulu dalam hal ini pelebaran kemudian pengkrikilan sesuai usulan masyarakat, itu tidak masalah kita lakukan karena mau tidak mau akan kita bangun dan tentu ini akan menambah panjang target kita tiap tahun. Yang jelas ruas Patila-Munte ini menjadi prioritas kita sebab strategis, menghubungkan dua aset Nasional," jelas Suaib.

Menanggapi usulan masyarakat, Bupati Indah menuturkan pihaknya menerima apa yang menjadi keinginan masyarakat sebagai bahan pertimbangan.

"Kami serahkan pada masyarakat, prinsipnya kita terima masukan sebagai bahan pertimbangan meskipun memang kami lagi berupaya untuk sharing dengan Pemprov. Kita tahu bahwa indeks beton Rp. 3,5 M/km artinya akan menghabiskan anggaran Rp.35 M, dan ini bukan anggaran yang kecil. Untuk itu setelah Id Fitri, Kadis PUPR akan menginstruksikan stafnya untuk melakukan pengukuran dalam rangka menyusun pra desain yang akan kita bawa ke Pemprov supaya kita mendapat sharing anggaran," pungkas Indah. (Rn)